Pasar global perlu menerapkan pengawasan kualitas/mutu untuk setiap barang dan jasa yang diproduksi oleh setiap perusahaan di berbagai negara. Jika tidak, akan sulit untuk menjaga konsistensi dan kualitas di seluruh industri dan negara.

Organisasi internasional yang mengatur dan mengawasi standar ini disebut dengan ISO. Kemudian ada istilah baru yaitu ISO 9000 dan 14000. Tahukah Anda apa pengertian dari keduanya? Dan apa saja perbedaanya? Kalau Anda belum tahu, baca penjelasan di bawah ini dengan seksama ya.

Pengertian ISO

Sertifikasi Iso Internasional
Sertifikasi Iso Internasional

ISO 9000 and ISO 14000 are two internationally recognized standards for quality management systems, focused on meeting customer requirements. They provide a framework to increase organization efficiency and promote sustainability by emphasizing continuous improvement of products, services, processes-leading to higher levels of performance.

ISO 9000 and ISO 14000 Definition

Sebelum belajar lebih jauh tentang definisi serta perbedaan dari ISO 9000 dan 14000, ada baiknya jika Anda mengetahui dulu apa itu ISO.

Organisasi Standarisasi Internasional (ISO) adalah federasi dunia yang independen alias non-pemerintah, yang terdiri dari badan-badan anggota 91 negara. Tugas utamanya adalah mengembangkan standar untuk memastikan kualitas, keamanan, dan efisiensi suatu produk, layanan, atau sistem.

Sertifikasi ISO menyatakan bahwa sistem layanan, manajemen, proses manufaktur, atau prosedur dokumentasi telah memiliki semua persyaratan untuk standarisasi internasional dan terjamin mutu/kualitasnya.

Sertifikasi ISO ada di banyak bidang industri, dari manajemen energi dan tanggung jawab sosial hingga perangkat medis dan manajemen energi. Lebih gampangnya, standar ISO itu digunakan untuk konsistensi produk/jasa, dimana setiap nomornya memiliki standar dan kriteria yang beda.

Definisi ISO 9000 dan 14000

1. ISO 9000

ISO 9000 adalah seperangkat standar internasional yang mengatur mutu dan kualitas suatu produk atau jasa yang dihasilkan dan akan dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan di berbagai negara.

Pengertian dari manajemen/sistem mutu sendiri adalah tindakan mengawasi semua aktivitas produksi untuk mempertahankan tingkat keunggulan yang diinginkan. Sistem ini juga disebut sebagai manajemen kualitas total atau biasa disingkat TQM.

Secara umum, TQM berfokus pada tujuan jangka panjang perusahaan melalui implementasi jangka pendek. Kontrol kualitas (QC) juga menjadi bagian penting dari TQM, yang membuat perusahaan harus mempertahankan atau meningkatkan mutu tanpa membuat kesalahan.

Pertama kali diterbitkan pada Maret 1987, ISO 9000 telah menjadi standar tersukses dalam sejarah Organisasi Standarisasi Internasional di sektor jasa, pendidikan, dan pemerintahan. ISO 9000 pertama kali mendapatkan popularitas di Eropa, dan kemudian menyebar ke AS pada tahun 1990-an.

Seiring dengan berkembangnya, pandangan dunia tentang jaminan kualitas mulai berubah, dan popularitas dari seri ISO 9000 membuka jalan bagi standar sistem manajemen lainnya termasuk:

  • ISO 14000: sistem manajemen lingkungan.
  • ISO 26000: panduan tentang tanggung jawab sosial.
  • ISO 31000: prinsip dan pedoman manajemen risiko.

Standar ini tidak spesifik untuk satu industri dan dapat diterapkan pada organisasi dalam berbagai ukuran. Secara umum, tujuan perusahaan menggunakan standar ISO 9000 adalah:

  • Membantu perusahaan memuaskan pelanggan.
  • Memenuhi persyaratan peraturan internasional.
  • Meningkatkan produksi yang berkelanjutan.

Singkatnya, ISO 9000 adalah standar sistem mutu, bukan standar produk teknis. Seri dari ISO 9000 sendiri berisi empat standar, yaitu ISO 9001, ISO 9002, ISO 9003, dan ISO 9004. Setiap perusahaan bisa memilih salah satu dari empat standar ini yang dianggap paling relevan dengan aktivitas bisnis yang dijalankan.

2. ISO 14000

ISO 14000 pertama kali diperkenalkan pada tahun 1996 oleh Organisasi Standarisasi Internasional dan terakhir direvisi pada 2015. Pengertian dari ISO 14000 adalah seperangkat aturan dan standar yang dibuat untuk membantu perusahaan mengurangi limbah industri dan dampak buruk terhadap lingkungan.

Meskipun sangat bagus untuk lingkungan, namun sertifikasi ini bersifat opsional untuk perusahaan alias tidak wajib. ISO 14000 mencakup beberapa standar yang mencakup:

  • Memperhatikan fasilitas atau alat yang digunakan untuk mengolah atau membuat suatu produk.
  • Memperhatikan lingkungan sekitar pabrik.
  • Memperhatikan siklus hidup produk (seperti memahami dampak bahan mentah yang digunakan dalam produk dan dampak pembuangan produk tak terpakai atau limbah).

Jenis sertifikasi ini dapat digunakan sebagai alat pemasaran untuk menjual produk ke konsumen yang lebih suka produk ramah lingkungan dan dapat membantu perusahaan menjual produk ke perusahaan lain/supplier yang juga menggunakan ISO 14000.

Manfaat lainnya adalah dapat membantu mengurangi biaya produksi, karena mendorong perusahaan menggunakan sumber daya secara efisien alias tidak boros. Hal ini juga dapat mengarah pada pencarian cara untuk mendaur ulang kemasan produk yang sudah tidak lagi digunakan.  

Perbedaan ISO 9000 dan 14000

Contoh Label Sertifikasi Iso 9000 Dan 14001
Contoh Label Sertifikasi Iso 9000 Dan 14001

Berdasarkan penjelasan di atas, terlihat jelas bahwa standar ISO 9000 dan 14000 memiliki perspektif yang berbeda. Singkatnya, ISO 9000 menangani Persyaratan Sistem Manajemen Mutu (QMS), sedangkan ISO 14000 menangani Persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan (EMS).

QMS sendiri didasarkan pada tanggung jawab perusahaan yang berorientasi pada pelanggan dan memiliki tujuan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan. Sedangkan EMS didasarkan pada tanggung jawab perusahaan untuk menjaga lingkungan dan membantu masyarakat terhindar dari pencemaran lingkungan.

Namun seperti semua standar ISO, penggunaan ISO 9000 dan 14000 bersifat sukarela, kecuali jika sektor bisnis menjadikannya persyaratan pasar atau pemerintah mengeluarkan peraturan yang mewajibkan penggunaannya.

Meski perbedaannya cukup signifikan, namun ISO 9000 dan 14000 sama-sama merupakan alat untuk membantu bisnis dan pemerintah dalam memastikan kualitas produk dan layanan yang dihasilkan, serta untuk mengelola dampak aktivitas mereka terhadap lingkungan.

Author

Fortune favors the bold.

×